IAIN Parepare--- Pemberangkatan gelombang terakhir mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare tertuju pada kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Dari jumlah keseluruhan 901 mahasiswa KPM 2018, sebanyak 48 mahasiswa ditempatkan pada desa Latimojong, Enrekang. Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa pilihan mengingat cuaca serta medan perjalanan pada desa Latimojong yang cukup menantang.
[caption id="attachment_8447" align="alignnone" width="300"] (Foto: Pemindahan barang, pemberangkatan mahasiswa KPM bekerjasama dengan Batalyon Infanteri 721/Makkasau atau Yonif 721/Makkasau)[/caption]
Desa Latimojong merupakan desa binaan IAIN Parepare yang sebelumnya telah dilakukan penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) pada tahun 2017. Penempatan mahasiswa KPM IAIN Parepare menjadi bukti perwujudan serta konsistensi terhadap MoU tersebut. Hal tersebut dijelaskan oleh Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan saat memberi sambutan pada penerimaan mahasiswa KPM di Pendopo Bupati, Kamis (02/08) .
“KPM ini merupakan hasil perwujudan kerjasama antara pemerintah kabupaten Enrekang dengan IAIN Parepare. Setahun yang lalu kita telah mendatangani MoU piagam kerjasama untuk menjadikan desa Latimojong sebagai desa atau wilayah binaan dari IAIN Parepare, kami konsisten menunaikan surat kerjasama itu”, ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan.
Selain menempatkan mahasiswa KPM, IAIN Parepare juga telah menerima 10 orang penduduk desa Latimojong sebagai mahasiswa baru melalui jalur khusus penerimaaan dimana mahasiswa baru tersebut diterima tanpa harus mengikuti tes (bebas tes masuk). 10 mahasiswa tersebut diterima pada 3 program studi (Prodi) yaitu Prodi Jurnalistik Islam, Prodi pengembangan masyarakat Islam dan Prodi manajemen zakat dan wakaf. “Insyaallah, mahasiswa dari desa Latimojong kami terima dari 3 program studi yang kami anggap program studi yang memang relevan dengan kebutuhan kabupaten Enrekang ini,” tambah Ahmad Sultra Rustan.
Sementara Bupati Enrekang, Muslimin Bando mengaku senang terhadap penerimaan mahasiswa baru tersebut dan berharap kepada mahasiswa KPM dapat mengubah pola pikir (mindset) masyarakat desa Latimojong. “Ubah mindset, pola pikir, karakter, budaya yang tidak menguntungkan di Latimojong. Ubah pemikirannya di sana, kerja-kerja fisik saya tidak terlalu menuntut tapi perubahan mindset (pola pikir) ini yang saya harapkan termasuk gaya hidup dan cara penampilan,” harapnya.
Perubahan pola pikir tersebut diharapkan seluruh masyarakat khususnya pada kaum remaja agar terhindar dari tindakan putus sekolah dan meningkatkan kepedulian akan pentingnya pendidikan guna kehidupan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar