Latimojong sebagai gunung tertinggi di pulau Sulawesi selain menawarkan pesona alam dengan keunikan dan kesejukan udara pengunungan yang dingin, juga menawarkan tantangan dikala berkunjung ke Desa yang bermukim di kaki gunungnya, yakni Desa Latimojong.
[caption id="attachment_5549" align="alignnone" width="300"] Rombongan bergerak menuju Desa Latimojong[/caption]
Kali ini tim STAIN Parepare melakukan kunjungan ke Desa yang menjadi atap Sulawesi pada tanggal 1 & 2 Agustus 2017 sebagai awal perjalanan mengunjungi desa binaan setelah mendapat persetujuan dan rekomendasi dari Bupati Enrekang melalui peryataan dalam sambutannya pada tanggal 3 Juli saat menerima mahasiswa KPM secara resmi di ruang pendopo rujab Bupati Enrekang. Kunjungan dilakukan sekaligus penandatangan MoU dengan Bupati Enrekang untuk menetapkan Desa Latimojong sebagai Desa Binaan STAIN Parepare. Rombongan STAIN Parepare terdiri dari unsur pimpinan Ketua STAIN Pare pare, wakil ketua Bidang akademik dan pengembangan Lembaga, para ketua Jurusan, serta Pimpinan dan staf unit Pusat penelitian dan pengabdian Masyarakat (P3) STAIN Pare pare.
Setelah sholat dhuhur di Desa Buntu Mondong, rombongan star menggunakan mobil hardtop. Kendaraan ini lebih aman digunakan karena cukup handal melewati medan pendakian serta jalan tanah dengan kondisi yang sangat licin apalagi saat kunjungan, sedang berlangsung musim hujan. Masing-masing telah mengambil posisi yang cukup aman untuk mengadakan perjalanan, namun daya muat mobil yang sangat terbatas mengharuskan beberapa orang harus berada diluar badan mobil mengandalkan kekuatan tangan untuk menggantung di mobil.
Kondisi jalan berlumpur membuat laju mobil harus melaju perlahan, ditambah badan jalan sempit mengharuskan mobil harus mundur mencari tempat luas saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawananan. Sang sopir karena sudah expert melewati medan tersebut kelihatan sangat rileks dibelakang stir. Sangat berbeda dari anggota rombongan nampaknya ngeri dengan medan yang sangat menantang tak dapat menyembunyikan ekspresi sambil sesekali berteriak ‘kiri kiri, meminta sang sopir untuk lebih kekiri agar tak terlalu dekat ke tepi jurang, pinta anggota Tim mengekpresikan rasa ngeri mereka. Namun kondisi jalan tak memungkinkan sehingga ban mobil menapak tepi jurang sepanjang perjalanan. Pukul 15.40 rombongan tiba di Dusun Anginangin Desa Latimojong. Rasa ngeri dan tegang menempuh perjalanan reda seketika berkat sambutan alunan musik bambu dari anak-anak Dusun Angin angin, keramahan warga dengan suguhan kopi Arabika hasil kebun yang diolah secara tradisional.
[caption id="attachment_5551" align="alignnone" width="300"] Sambutan Ketua STAIN Parepare, dihadapan warga Desa Latimojong dan Bupati Enrekang[/caption]
Pukul 17.00 rombongan Bupati Enrekang tiba sehingga acara penandatangan MoU dilaksakan di Masjid Angin angin. Juga hadir dalam kegiatan ini Sekretaris camat Buntu Batu, pembina desa latimojong, kepala desa, para kepala dusun, tokoh masyarakat, dan juga dipadati oleh warga yang sangat antusias menyaksikan proses penandatanganan MoU kali ini. Ba'da Shalat Magrib dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan zakat kepada warga Desa Latimojong dan yang bertindak sebagai narasumber adalah Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Budiman, M.HI.
[caption id="attachment_5550" align="alignnone" width="300"] Proses penandatanganan MoU dengan Bupati Enrekang[/caption]
Ketua STAIN Parepare dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Enrekang telah merekomendasikan Desa Latimojong sebagai Desa Binaan sebab dengan potensi Sumber Daya Alam yang melimpah sehingga berbagai program akan dilaksankanan bersama masyarakat agar segala potensi yang tersedia dapat dikelola dengan baik sehingga taraf kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat secara perlahan. Fasilitas khusus yang disediakan khusus untuk putra putri Desa Latimojong dengan program sepuluh orang bebas tes masuk Di STAIN Parepare setiap tahun selama program desa Binaan masih berjalan, urai Ketua STAIN dalam sambutannya.
Warga Desa Latimojong menyambut dengan gembira kerjasama ini dan disampaikan oleh Bupati Enrekang bahwa semoga kerjasama dapat berlangsung dalam beberapa tahun dan memberikan hasil dalam mengangkat potensi Desa Latimojong.
Perjalanan kedua P3M ke Desa Latimojong tanggal 10 Agustus 2017, Perjalanan kali ini mencoba tantangan baru dengan menggunakan motor cros melewati jalur Desa Pasui-Langda-Potokkullin. Medan yang cukup berat disertai kabut dan rintik mengiringi perjalanan tak menyurutkan semangat Tim untuk tiba di lokasi tujuan. Kunjungan ini untuk melakukan survei pemantapan dengan Rapat bersama kepala Desa, para kepala dusun, tokoh agama dan pemuda, serta para pengurus Masjid yang ada di Desa Latimojong, dan semua unsur tersebut hadir pada rapat pemantapan yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 Agustus 2017.
[caption id="attachment_5553" align="alignnone" width="300"] Ketua STAIN Parepare, Kepala P3M, dan Sekretaris P3M memimpin rapat pemantapan dengan Kepada Desa, para kepala Dusun, pengurus Masjid, serta tokoh pemuda dan masyarakat latimojong.[/caption]
Perjalanan pun akan berlanjut, ngeri akan medan, iklim, dan rintik terobati oleh semangat pengabdi yang terlanjur terpatri didasar hati, sebab Darma pengabadian menjadi nyawa perguruan tinggi yang harus berhembus hingga ke bagian tepi negeri ini.(HQ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar